fitria

ketika sedih, marah, atau bahagia.....

Friday, December 21, 2007

Hati-hati Berobat ke RS. MH Thamrin Internasional Salemba

Saya menuliskan post ini sekedar berbagi pengalaman, supaya semoga kejadian yg saya alami tidak terulang lagi ke orang lain. Hari kamis lalu (13/12/2007) saya berobat ke RS. MH. Thamrin Internasional di Jalan Salemba Tengah, saya ditangani oleh dr. Novidasari di bagian poli umum. Saya memilih RS tersebut karena termasuk dalam jaringan asuransi kantor dan terdekat lokasinya dengan rumah saya.

Saya hanya diberikan 3 macam obat (penurun panas, pilek, dan vitamin). Keesokannya saya masuk kerja seperti biasa. Malamnya, saya baru menyadari kalau ternyata demam yg saya alami merupakan gejala terkena cacar. Akhirnya, Sabtu pagi (15/12/2007) saya memutuskan untuk kembali ke RS tersebut. Saat itu saya berharap mendapatkan pelayanan yg bagus dan memuaskan, mengingat RS tersebut adalah rumah sakit kelas "Platinum" di jaringan asuransi yg saya gunakan dan biayanya tidak murah. Tapi, yg saya peroleh adalah pelayanan tidak bersahabat dari dr. Novidasari yg menangani saya kamis lalu.

Sang dokter terlihat tidak mau memegang pasiennya (baca: saya). Beliau hanya menyuruh suster untuk memeriksa suhu badan saya. Aneh bukan? Dokter yg seharusnya tidak boleh jijik dengan keadaan pasiennya yg bagaimana pun. Tapi hanya karena pasiennya terkena cacar dan mungkin sang dokter takut tertular, dokter tersebut jadi enggan memeriksa pasiennya. Belum cukup sampai disini, saya meminta untuk disuntik (entah apa nama suntiknya saya gak ngerti, krn adik saya waktu berobat ke klinik langganan kami sejak kecil, ketika cacar kmrn dia mendapat suntikan yg tujuannya untuk menurunkan panas sekaligus membuat cacar cepat kering). Tapi dokter tersebut menolak dan berkata dengan nada agak kasar dan tinggi: "Mana ada cacar disuntik, dibiarin aja gitu.". Ya udah sih dok, biasa aja kali ngomongnya (dalam hati saya). Yah mungkin si dokter memang ga mau sembarangan nyuntik, takut salah dan ada apa-apa. Saya mengerti juga.

Waktu itu saya memang masih pilek dan batuk. Dokter memberikan saya berbagai macam obat (duh, sayang ketika saya menulis ini saya ga bawa obat-obat tersebut dan saya lupa apa aja obatnya) yang jelas jumlah tagihan waktu itu 618.183 IDR. Satu yg paling saya ingat adalah dokter tersebut memberikan obat Clinovir berdosis 400mg, saya harus meminumnya 5 kali sehari dan setiap minum 2 butir, total 800mg. Saya agak terkejut waktu itu, apa ga ketinggian yah dosisnya. Tapi, sekali lagi karena saya masih percaya itu RS bagus, saya turuti anjuran sang dokter.

Sepulang dari RS, saya minum obat tersebut (semuanya). Namun, panas badan saya semakin tinggi dan saya tidak merasa ada perubahan apa pun pada tubuh saya. Saya masih melanjutkan minum obat hingga minggu malam, perut saya mulai menolak. Muntah dan mual, sampai tidak bisa menerima makanan, bahkan minum pun rasanya ga bisa masuk.

Akhirnya senin pagi (17/12/2007) saya kembali ke dokter langganan saya sejak balita. dr. Suwandi Saptari. Beliau praktek di Johar Baru dan memang spesialis anak. Begitu sampai disana, sang dokter memeriksa obat-obat yg diberikan ke saya. 7 macam tidak boleh diteruskan untuk diminum, dan 2 lagi boleh diteruskan dengan dosis yg dikurangi. Dari 5 kali sehari jadi 3 kali sehari dan hanya 1 butir sekali minum. Dan saya disuntik supaya cacarnya cepat kering.

See.. untung saja saya tidak kenapa-kenapa. Bayangkan dosis obat yg terlalu tinggi dan 7 macam obat yg tidak boleh diteruskan lagi. Jadi, kalau anda hendak berobat ke rumah sakit tersebut sebaiknya teliti lagi resep obat yg diberikan sang dokter. Buat apa udah bayar mahal-mahal tapi malah mencelakakan.

cheers,
v3a

48 Comments:

Anonymous Anonymous said...

salam kenal..
sy kebetulan membaca blog ini. sy tidak kenal dengan dokter di rs thamrin ataupun dr suwandi.
sayang sekali obat**an yg diresepkan dokter pertama tidak diingat sehingga tidak jelas apakah perlu atau tidak.
namun untuk clinovir yg isinya asiclovir, dosis untuk dewasa memang 5 x 800 mg. klo untuk anak** baru separuhnya. jadi asiclovir yg diberikan sepantasnya dengan dosis sekian.
mengingat dr suwandi adalah Sp.A, maka yg beliau berikan itu mungkin untuk dosis anak2. (?)
untuk cacar sendiri bisa dicek di emedicine.com dengan nama varicella-zoster.
maaf bila ada yg tidak berkenan.
salam.

4:47 PM  
Anonymous Anonymous said...

salam kenal untuk yg lg kena cacar.
sy cuma mau ikut kasih komentar aja dari apa yang saudari tulis.
1.saya merasa kurang berkenan dengan apa yg anda tulis dengan pernyataan "HATI2 TERHADAP DOKTER..." karena apa yang anda tulis belum tentu benar dan bisa menjadi FITNAH dan bisa menghilangkan nama baik seseorang. dan ternyata tulisan anda SALAH.Hati2 anda juga bisa dituduh mencemarkan nama baik seseorang.
2.Pemberian clinovir memang benar dosisnya seperti itu.jadi 2X anda salah.
3. Dokter tidak bisa mendianosis cacar (varicela Zoster) jika gejala yang ditemukan baru panas, dan pilek.karena gejala tersebut merupakan tanda2 simptomatik dari penyakit tertentu.
4.malah saya jadi bingung, mengapa dokter sp.A menurunkan dosisnya.
5.Dr. Novidasari sudah benar mungkin caranya saja yang kurang berkenan dihati pasien yang sedang sakit.
6. Jangan terlalu mudah memberikan statemen yang anda sendiri belum mengerti dunia kedokteran, saran saya jika anda kurang berkenan atau bingung tanyakan pada dokter yang bersangkutan. Bukannya menulis seperti itu.
7. SAYA TIDAK MENGENAL DOKTER-DOKTER DIATAS!!!! SAYA HANYA MEMBERIKAN KETERANGAN YANG BENAR.


SALAM DUNIA MEDIS

5:26 PM  
Anonymous Anonymous said...

berhubung byk salah dlm posting ini, gimana klo dihapus aja..hehehhe...

11:51 PM  
Anonymous Anonymous said...

Saya dr. Novidasari ingin menyampaikan keberatan komentar sepihak yang ditulis mengenai saya dan ingin meluruskan kalau Obat yang saya berikan sudah tepat, dan bukan saja penderita cacar yang bisa mengkonsumsinya tapi, penderita epilepsi, insomnia, asam urat sampai impotensi. Silahkan buktikan sendiri, dan baru berkomentar. Obat saya itu manjur dan bukan sekedar obat biasa atau digunakan pada diagnosa2 klinis, tapi dapat menambahkan vitalitas dalam keseharian, dan sudah banyak pasien saya yang mengunakan nya dalam menyiapkan hidangan2 keluarga. Selain kegunaan-nya sebagai terapi penyakit dan bumbu masak, obat itu pula sering saya sendiri gunakan sebagai kosmetik dasar atau foundation jika ditumbuk dan dioleskan ke wajah sebelum mengunakan bluss-on atau asesoris lain nya. Nah jika sudah begitu banyak yang menikmati manfaatnya maka, cobalah anda sendiri buktikan multi-manfaatnya!

salam,

11:59 PM  
Anonymous dr. wahyu, SpOG said...

1. Bener tuh dosisnya untuk dewasa memang segitu jadi gak berlebihan.
2. mual, muntah emang biasa terjadi pada ang kena cacar air, efek saluran pencernaan dari asiklovir juga bisa menyebabkan seperti itu
3. dr. novidasari, anda memberikan obat yang bisa ditumbuk trus dioleskan dan bermanfaat, udah ada uji klinisnya? sebagai klinisi harusnya memberikan obat berdasarkan bukti klinis, kecuali pada keadaan tertentu bisa saja dengan bukti empiris selama bukti klinis tidak tersedia. Hal itu harus dikomunikasikan pada pasien karena bisa saja respon individual berbeda.
4. saya spesialis obsgyn yang menaruh perhataian pada evidence based medicine. terima kasih

11:03 AM  
Anonymous Anonymous said...

Mana nih si penulis artikel. Uda kabur. Dasar orang kampung yang tidak ada pendidikan dokter. Gak tau apa-apa, tapi banyak bacot. Gantung diri aj lu.

8:49 AM  
Anonymous Anonymous said...

anonymous,kayanya anda yg seperti orang kampung...!!
beberapa kali anda menjawab artikel ini dengan berwibawa seakan-akan anda mengerti dunia kedokteran tetapi tulisan anda terakhir seperti "ORANG YANG TIDAK BERPENDIDIKAN SAMA SEKALI"...
mungkin sebaiknya anda saja yang gantung diri...

salam

8:56 AM  
Anonymous Anonymous said...

Para dokter harusnya evaluasi diri. Ini kan masukan dari pasien. Kalau ada kritik, ya diterima saja. Berarti ada yang salah dengan cara dokternya, terutama dengan kurangnya penjelasan mengenai obat2. Saya disini sebagai orang awam yang sering berobat ke rumah sakit ingin menghimbau kepada teman2 pasien lainnya, kalau berobat ke dokter sering2lah bertanya obat ini untuk apa, ini kenapa, dll. Karena kita adalah konsumen punya hak untuk mendapatkan pengobatan dan pelayanan yang terbaik. Dokter bukanlah tuhan..bukan juga dewa..mereka juga bisa salah.

3:27 PM  
Anonymous Anonymous said...

kasus kasus seperti ini wajib dilaporkan ke lembaga konsumen, agar pihak rumah sakit atau dokter-dokter (yg notabene katanya ahli dgn titel gelarnya dan mempunyai moto "manusia dgn kemanusiaannya") itu benar2 dituntut profesionalisme dengan kode-kode etik kedokterannya. Karena banyak dokter-dokter yg tidak disiplin dan wajib di "BLACK LIST" dan di "CEMO'OH/DILECEHKAN" karena sudah tidak lagi berperi kemanusiaan.

11:12 AM  
Anonymous Anonymous said...

Rata2 dokter memberikan penjelasan tidak seperti yang diharapkan oleh sipasien. Tidak seperti Ir. kalau menjelaskan detail walau kita tidak faham dengan istilah istilahnya (tp bisa dijelaskan detail istilah mereka). Dan kalau saya lihat orang yang bicara gantunf diri itu diatas sepertinya memang kalau dia seorang dokter harus dia yang dihukum gantung, karena dia lebih faham dengan manusia dan kemanusiaannya.

Salam,

IDI
39I8OI

11:21 AM  
Anonymous Jimmy said...

Alangkah kasihan negeri ini jika setiap permasalahan, persengketaan dan konflik selalu saja diperumit berbelit-belit, penuh emosi, tak berpikir panjang dan berkepala dingin, hanya oleh karena provokator-provokator yang hanya memperkeruh suasana,tanpa menawarkan solusi positif. Marilah kita tenangkan diri kita, mari kita pecahkan segala permasalahan sosial dengan duduk diam dengan kepala dingin. Pasti adalah jalan keluar dari setiap masalah yang terjadi.

Untuk para dokter, marilah memperlakukan pasien dengan baik sebagai klien dan customer. Tanggapilah semua keluhan dan permasalahan mereka. Dengarkanlah mereka. Lihatlah akan repeat order yang mereka buat jika Anda memperlakukan pasien dengan baik.

Untuk para pasien, marilah semakin bijak dan cerdas. Tanyakanlah segala sesuatu yang ingin Anda ketahui tentang permasalahan yang membuat Anda datang ke dokter. Janganlah takut untuk bertanya kepada dokter. Dokter juga membutuhkan umpan balik dari Anda agar dokter semakin peka terhadap masalah pasiennya, yang adalah subjek bukan objek.

Terima Kasih.

10:13 PM  
Anonymous Anonymous said...

ini persoalan dokter2 diindonesia tdk lg orientasi kemanusiaan tapi sudah orientasi ke profit/keuntungan,lihat saja dengan kasus diatas bahwa pasien yg memakai jaminan asuransi kantornya di rumah sakit manapun pasti diperlakukan hal serupa karena sejatinya dokter minta dibayar KES berbentuk duit. karena dokter2 diindonesia bekerjasama dgn perusahaan asuransi untuk menolak atau mmbatasi pengobatan nasabah, knp? karena yg namanya perusahaan pasti nyari untung, nah keuntungan utama perusahaan asuransi dengan menolak KLEM, klo menerima KLEM perusahaan akan rugi dokter tdk dapat duit dr perusahaan asuransi.

6:48 PM  
Blogger harris said...

ass.salam kenal saya aris (ky putih)

saya tau tuh rs thamrin dr kecil umur 5 thn mgkn dr ayah saya, tuh rs dari yg cm rmh kecil skrng dah jadi gedung tinggi yg bsar...

tapi dibalik kebesaran itu tdk diikuti pula pelayanan thd msyarakat...wkt itu ayah saya masuk icu rs thamrim tgl 20 april 2011 jam 08.00pagi, awalnya sesak napas..setelah itu dbw ke ruangan rontgen (jarak skitar 25 m dr icu ke ruangan rontgen)tiba2 jantung ayah melemah jd buru2 dbw ke ruangan icu lg.. akhirnya dicoba dipompa slma 10-15 menit..nyawa ayah sy tak tertolong..yg saya prihatinkkan 1. apakah ayah saya terlalu lama brada di ruangan rontgen jd penguapan tdk optimal..ke 2.dibagian administrasi rs sangat sy sayangkan sikapnya terhadap orang yg biasa berobat ksana, ayah sy blom dapat kmr inap...pdhl ayah saya sering br

3:03 PM  
Anonymous Anonymous said...

Disini gw cuma mau curhat.. Saya sudah sering ke rs.thamrin umur saya 23.. Terlalu banyak kelemahan di rs. Tersebut.. Dri suster, kasir, bagian informasi pelayanan disana tidak ada yg ramah.. Diamana2 pelanggan adalah raja tpi disini pelanggan malah di anggap rendah.. Saya juga pernah dikatai oleh suster bagian laboratorium.. Dia tanya penyakit gw.. Gara2 tdi gw abis komplain dia malah ngatain penyakit gw.. Jangan mentang umur gw masih kecil tpi gw dianggep ga hormat gtu.. Gw sebenernya sakit hati sama nih rs. Tpi apa mau dikata gw pake asuransi dan dr yg nanganin gw emang dri RSCM dan dia jaga rs thamrin cuma untk panggilan.. Tpi untung nya dr gw itu baik.. Memperlakukan sama terhadap semua pasien.. Intinya pls ya RS. Thamrin yg di daerah salemba.. Diperbaiki lah kinerja kalian.. Kalian itu di gaji dri kami.. Tku buat yg punya blog..

8:05 PM  
Anonymous Anonymous said...

Saya kecewa dg tanggapan dr. Novidasari yg begitu emosional dlm menanggapi keluhan pasien.memang ada ketidakpatutan dlm menulis keluhan dari sdri v3a, namun begitu disitulah perbedaannya pasien dg dokter. Dokter harus mampu menjelaskan dg baik & arif bukan membela diri karena dokter posisinya diatas artinya lebih tahu dari pasien. Karena kekurang informasian dan sikap kurang bersahabat dari dokter dapat menyebabkan keluhan pasien(setiap dr berbeda dlm menyikapi pasiennya), dan itu wajar sekali.

9:37 AM  
Anonymous Anonymous said...

Saya memahami penulis karena saya jg pernah mengalami perlakuan semacam dr seorang dokter wanita yg berjaga malam hari di IGD - di RS di daerah JakBar. Mungkin beliau sdg datang bulan ya, jd ketika saya baru mau menceritakan sekilas riwayat dan keluhan yg saya rasakan, beliau dgn cepat memotong dgn ketus. Waktu saya mencoba sedikit menginformasikan keluhan yg ada dan kebingungan saya akan gejala2nya (dg harapan menerima sedikit empati dan klu), malah dijawab dgn sedikit membentak sampai sahabat saya yg mengantar kaget mendengarnya. Akibatnya, sy yg sdg sakit itu malah jd semakin sesak rasanya hehe.

Saat diberi resep obat, sahabat saya yg memang mempunyai sakit serupa (gangguan pencernaan dan maag)dan lebih akut sehingga dia sudah sampai ke tahap dokter internis di RS lainnya, dialah yang banyak bertanya kegunaan dari masing-masing obat ketimbang dokternya menjelaskan kegunaannya. FYI, sebelum ke internis, sahabat sy juga pernah beberapa kali berobat ke IGD di mana saya periksa malam itu, hanya dokternya berbeda : Ramah, sabar mendengarkan keluhan dan menjawab pertanyaan pasien. Entah kenapa dosis obat yang diberikan dr wanita tsb utk saya lbh tinggi dr dosis yg diberikan internis ke sahabat saya yg sudah lbh akut kondisinya (obatnya sama). Dan ketika kembali ke rumah, sy periksa kembali obat-obat yg prh saya terima de dokter di RS yg sm 1 tahun sblmnya, ternyata ada jg obat yg sama tp dosisnya lbh rendah. Akhirnya sy memilih membeli obat di apotik luar dg mengikuti dosis dr dokter sebelumnya sj. Bersyukur, saya tetap sembuh tanpa harus ditingkatkan dosisnya (berhubung saya tidak terlalu percaya dg dokter wanita itu yang mendengarkan riwayat gangguan pencernaan saya pun terkesan tidak mau pdhl sy cm satu2nya pasien di IGD - tdk ada antrian).Dari pengalaman itu, sy tdk mau lagi periksa di RS itu kalau yang berjaga dokter tadi (jd sy hafalkan kuat-kuat nama dokter tsb). Dijadikan pengalaman saja :)

Terima kasih.


1:17 PM  
Blogger Unknown said...

Kalau bagian administrasinya saya setuju.... tolong diganti dh para adm.nya...ga bantu pdhl qt udh member dan byr mhl.

12:54 PM  
Anonymous Anonymous said...

salam kenal semuanya,saya mau sekedar share berbagi cerita, sy tinggal di daerah jabar, dan saya bner2 salut sm rs tahmrin disini,dokternya ramah,sabar enak diajak konsultasi pelayanannya jg baik (spesialis anak langganan saya), sy bener2 terasa terbantu karna anak saya punya penyakit masalah pernafasan, dulu sebelum nemuin rs yg cocok pernah punya pengalaman di suatu rs swasta di daerah saya,pdhal secara fasilitas dan pelayan bagusan tahmrin dimana2, dokter anaknya laki2,saat itu anak sy di fonis kena asma, sebagai pasien awam wajar sy menanyakan baik2 kpd pak dokter ttg penyakit anak saya, eh saya malah dibentak2 dihadrik, saya tanya "dok knp anak sy bs kena asma? apa keturunan dr saya atau bagaimana? trus apa aja yg hrs dihindari biar ga kambuh" eh sy malah diginikan " namanya asma ya asma bu,saya lebih tau dr ibu jd ibu ga usah banyak tanya lg" astagfirllaaaaaahhh itu pak dokter lagi datang bulan kali ya jd etika profesinya hilang!! pdhal saya tanya baik2!! habis itu saya kapok ksana lagi hih...alhamdulilah setelah saya pindah ke thamrin sy dpt DSA yg baik, orangnya sabar, enak,ramah, apalgi saya org awam yg banyak tanya beliau jawab satu2 dgn sabar nanggapin keluhan saya, susternya jg ramah2, salut wat rs thamrin maju terus yaaaaaa :)

4:11 PM  
Anonymous Anonymous said...

disini saya juga ingin berbagi pengalaman, sbb : sy berobat hari rabu 29/10/2014 09:00, ada benjolan di Payudara kiri atas, agak besar dpt digerak2an, permukaan kulit dan kondisi puting bagus (tdk ada perubahan/tanda2 yg aneh), tdk sakit/nyeri. di RS PMC Tg.priok, ketemu dgn Dr Marsono Tabrani SPB (sesuai anjuran pendaftaran), krna di PMC tdk rekanan dgn asuransi sy, maka sy dirujuk ke RS.MH Thamrin Salemba utk tindakan benjolan tsb di hari jumat 31/10/2014.
sy sampai di RS MH Thamrin Salemba jam 08:00, setelah daftar sy ke ruang UGD utk pemeriksaan persiapan operasi seperti tensi,ambil darah,MRI, rontgen, pasang infus, tdk ada USG Mammae. msh di UGD, dtg Dr Marsono yg didampingi Dr Benny (entah sebagai Dr apa disana) menyampaikan : tindakan akan dilaksanakan hari sabtu 31/10/2014 jam 09:00, "ibu dlm keadaan terbius, akan diambil sample pada benjolannya kemudian di periksa/di.lab, jika mendpt hasil jinak akan diangkat benjolannya tp kl ganas langsung diangkat payudaranya". ini membuat sy berpikir dan bertanya2 dg rencana kerja mereka, sambil menunggu bsk operasi, sy dipindah keruang rawat inap SAPHIRE 702A. Dr Marsono bilang kalau dia mau bicara lg di ruang rawat inap dg saya berikut semua keluarga sy, ini membuat sy semakin takut, gelisah dan berpikir sdh terjd hal yg sangat buruk dlm diri saya. Di ruang rawat inap, sy bertemu/ bersebelahan dgn Ibu Diah yg habis operasi sinus dan kami ngobrol2 sampai pd topik mslh saya, diceritakan ada bbrapa kerabat dan ibunya ibu Diah 59th mengalami kanker payudara, jd kami sharing, bahwa kerabat dan ibunya mengetahui sebelumnya berdasarkan USG MAMMAE.
Dari pembicaraan kami dan logika, sy lgsg tdk mau menerima rencana tindakan Dr.Marsono yang diperkuat dengan Dr Benny bahwa tindakan mereka tdk berdasarkan USG MAMMAE, seperti yg saya tanyakan dan sy minta tp pendapat dokter benjolan sudah besar dan sy sdh berumur (48th) maka USG Mammae tidak berarti lg, sdh bnyk lemak menutupi payudara sehingga susah terlihat. akhirnya sy memutuskan utk pulang pada hari itu jg (jumat 31/10/2014 29:53:22
Bagaimana mungkin suatu operasi berdasarkan CAP - CIP - CUP alias diagnosa berandai2 saja.
sekarang ini, hasil yang saya dapat dr YKI (senin 04/11/2014)berdasarkan USG MAMMAE adalah jinak diameter : 3,17x2,77 cm, saran Konsultasi Dr specialis Bedah Onkologi.
Seharusnya seorg Dr berbicara konsisten, tdk berubah dilain waktu dan dilain tempat, smoga pengalaman ini dapat menjadi berkat bagi kita semua.

11:34 AM  
Anonymous Anonymous said...

Maaf yaa ikut campur.. Saya cuma mau numpang tanya kepada dokter ataupun teman" .. Sudah hampir 3 bulan di penis saya bentol mengeluarkan air.. Itu kenapah yah dan obatnya apah? Mohon di jawab yahh.. Saya sampai berhenti bekerja cuma gara" penyakit ini..

5:45 PM  
Anonymous Anonymous said...

rumah sakit harusnya jdi penolong/ pengurang penderitaan manusia. tpi apa yang diwujudkan dokter novidasari sdh kelewatan bajingan dan perwujudan dr preman. perilaku dia menggambarkan sosok lintah darat yg berwujud pelayan kesehatan..
* go to hell dokter novidasari!!!

3:46 PM  
Anonymous Anonymous said...

Kebanyakan dokter memang arogan, entah alasannya apa....salah satu alasan saya untuk menjaga gaya hidup sehat adalah agar tidak bertemu dengan dokter yang nyaris semuanya arogan. Bukan generalisasi, tp jarang sekali menemukan dokter yang sikapnya komunikatif dengan pasien.

10:56 AM  
Anonymous Anonymous said...

uga ingin berbagi pengalaman saat dirawat di Rumah Sakit MH Thamrin sekitar November Tahun 2014.

Penyakit Usus Buntu ruang rawat kelas 3 yang isinya 6 orang, selama 5 hari total dana keluar sekitar 25% dari 100juta. Saya merasa waktu itu akan sebanding biaya yang saya keluarkan dengan pelayanan namun ternyata ada beberapa kekurangan hingga menyebabkan hampir nyawa saya yang jadi taruhannya.

Dari segi pelayanan makanan, perawat memang bisa di acungi jempol, namun ketika penanganan dokter dan waktu operasi saya di kecewakan dengan operasi tidak berjalan lancar, pasca operasi beberapa jam saya muntah parah hingga berwarna hijau kemerahan dan itu sangat banyak. Bayangkan saja kondisi 3 jam setelah operasi dan efek anastesi sudah habis sakitnya kayak apa. Dokter jaga pun susah di panggil dan sangat miris waktu itu kebetulan saya hanya di jaga oleh adik yang kesulitan menyeka muntahan saya.

Akhirnya Dokter jaga malam pun datang dan berikan informasi bahwa tubuh saya memang sensitif untuk anastesi. (saya ga ngerti untuk keterangan ini, tp tak apalah)

Selama 2 malam 1 hari saya menahan sakit gabisa tidur gabisa ngmong, grak sedikit sakitnya sampe ke ubun - ubun. Anehnya pasien lain tidak ada efek seperti saya, malah 5 jam setelah operasi sudah bisa duduk dan segala macem, besokannya malah pasien2 itu bisa pulang (lagi2 saya pikir mgkin saya alien gabisa kena obat bius atau apalah itu)


karena saya takut biaya semakin melunjak tinggi, 2 hari pasca operaso saya putuskan keluar Rumah Sakit. Dipesan oleh dokter bahwa perban luka operasi jangan dibuka sampai kembali lagi kontrol 4 hari setelah keluar RS, yang benar saja baru 2 hari keluar RS saya masih tetap tidak bisa jalan karena sakit yang tidak kunjung hilang. Saya paksakan untuk coba berjalan ke kamar Mandi, tapi pas balik dari kamar Mandi yang jaraknya 2 meter dari kamar, perban luka terbuka dan darah dimana - mana, dara mengucur terus dan ga brenti2 sampe di bawa ke RS lagi.

Benar saja sampai di Rumah Sakit Thamrin untuk kontrol, Dokter meminta maaf yang sebesar - besarnya karena memang ada kekeliruan saat operasi, saya persisnya tidak di beritahu kenapa dan apa karena saya juga tidak mau mempermasalahkan hal tersebut.


Dari RS Thamrin Sendiri kiranya mohon di Review kembali dan lakukan improvement untuk menjadi lebih baik dari segi pelayanan dan kepedulian kepada si sakit mengingat ini menyangkut Nyawa Seseorang.

NB: Saya sembuh dengan Dokter Nyoman dikampung saya, obatnya pun murah dan sangat berbeda penanganan, perban luka harus diganti setiap hari dan dalam waktu 1 minggu luka operasi kelihatan kering dan saya bisa jalan meski masih tatih tatih.

Semoga pengalaman ini bisa membantu yang lain untuk lebih jeli memilih Rumah Sakit di daerah Jakarta. Meski sudah ada status Internasional belum tentu pelayanannya memuaskan.

terimakasih

3:41 PM  
Blogger komentator said...

Dr novidasari kok nyautinnya gt sih..aneh ky bkn dokter aja..mnta maav donk trus jlsin knp anda brbuat spti pasien blg itu.gk mau nyentuh sama bentak dia wkt mnta dsuntik.sdgkan rmh skt lain ada ..

1:13 PM  
Anonymous Anonymous said...

Semoga pelayanan di semua pelayanan kesehatan menjadi lebih baik. Baik itu rumah sakit atopun puskesmas. Dan semoga pasien dan tenaga kesehatan bisa sama2 saling menghargai. Sehingga terjadi pelayanan yg baik, dan silaturahmi yg baik antara tenkes dan juga pasien.

10:29 PM  
Anonymous Anonymous said...

kayaknya yg dipermasalahkan dosis acyclovir (clinovir)?
ga ada masalah dgn dosis 5 x 800mg. emang itu dosisnya.

tapi saya juga gak membela dokter yg menyuruh perawat memeriksa seolah jijik terhadap pasien.

Pasien sangat berharap diperiksa oleh dokter, bukan perawat.

9:56 AM  
Blogger Mrs. NN said...

Apakah RS ini sdh ada perbaikan? Saya jadwal ke dokter penyakit dalam hari ini..... Mohon info.

*setelah kecewa dng UGD dan admission malam tadi

1:29 AM  
Blogger Mrs. NN said...

Apakah RS ini sdh ada perbaikan? Saya jadwal ke dokter penyakit dalam hari ini..... Mohon info.

*setelah kecewa dng UGD dan admission malam tadi

1:30 AM  
Anonymous Anonymous said...

Kasih info juga ,Saya punya tetangga ..,,tetangga saya kritis banget ..punya pnykit dalam trus di bawalah krumah sakit....,ya itu Rs thamrin clgsi..lgsung di bawa ke ugd,..masa saat di ruang ugd,,dokter tidak memeriksanya cma di liat aj,...sudah tau lgi kritis tp mlh di cuekin,...ya Sudah beliau di pindahkan saja ke rsud cileungsi,..di sana sangat di layani dengan baik.saya hanya bisa geleng geleng kepala dger cerita nya..???
Dan satu lgi Pasien Pke Bpjs sepertinya di blkgin,..tnya kmar blgnya kmarnya penuh..pdhal kluarganye cek kmar.msih bnyk yg kosong???pasti kalian juga prnh mengalami sprti itu.trma kasih.

10:36 PM  
Blogger Smart said...

hahhahahahah yang buat akun ini orang nya aneh ya.. benar benar gak tahu gimana cara nya berkomunikasi yg baik dengan orang lain.. dari omongan awal itu udah ketahuan banget untuk menjelekan nama RS... Ni gw blgin sm elu.. yang salah itu bukan RS nya.. RS itu cm company bukannya orang yg bisa gerak.. yang jalanin dokter ny.. klo lu bermasalah dengan dokter ny ya lu coment buat dokter nya bukannya nge jelekin nama RS..

itu namanya elu itu bodoh gak berpendidikan tinggi.. orang yang ksi resep obat dokter ny kenapa jdi elu ngejelekin nama brand RS.. hadehh

buat akun si boleh tapi yang masuk akal mba.. JANGAN BODOOOHHH!!

5:28 PM  
Blogger Unknown said...

Kalau ga ngerti penjelasan dokter harusnya si pasien juga harus nanya kepada dokternya, jadi pasien juga harus kritis mba bro, ga salah jika pasien lebih pinter dr dokter

12:48 AM  
Blogger Unknown said...

Dokter sepertinya jumawa sekali dengan komentar dokter "obat saya itu manjur" bukankan di dunia kedokteran tidak boleh bilang begitu?? 'maaf jika salah karena saya juga masih mahasiswa'
Benar komentar dr. Wahya, SpOG semua pengobatan terhadap pasien harus ada uji klinisnya, hayuk ingat lagi EBM nya dok, kali aja lupa soalnya itu mata kuliah semester 1

12:53 AM  
Blogger Unknown said...

Tapi dalam masalah ini dimana kesalahan dokternya??

12:56 AM  
Blogger Unknown said...

Selama saya berobat ke dokter anak di rs thamrin salemba ini ga pernah ada keluhan, semuanya baik dari pada dokter puskesmas

1:05 AM  
Blogger Unknown said...

Selama saya berobat ke dokter anak di rs thamrin salemba ini ga pernah ada keluhan, semuanya baik dari pada dokter puskesmas

1:06 AM  
Blogger Unknown said...

Tapi dalam masalah ini dimana kesalahan dokternya??

1:06 AM  
Blogger Unknown said...

Dokter sepertinya jumawa sekali dengan komentar dokter "obat saya itu manjur" bukankan di dunia kedokteran tidak boleh bilang begitu?? 'maaf jika salah karena saya juga masih mahasiswa'
Benar komentar dr. Wahya, SpOG semua pengobatan terhadap pasien harus ada uji klinisnya, hayuk ingat lagi EBM nya dok, kali aja lupa soalnya itu mata kuliah semester 1

1:06 AM  
Anonymous Anonymous said...

Yaaa benar . Dokter itu tdk boleh jutek . Bayar aja judes apalagi pake bpjs yg kita swmua tau kalo bpjs itu pasti d jutekin .

10:25 AM  
Blogger Unknown said...

BUAT TEMAN DAN SAUDARA YANG MASIH BR MASALAH DENGAN PENYAKIT INI ??? DAN BELUM SEMBUH...MASIH MENCARI OBAT YANG COCOK DAN BERKWALITAS TINGGI...SAYA REKOMENDASIKAN COBA PROUDUK KESEHATAN TIEN ( SEPERTI MUNCHORD dll...) YANG BRKWALITAS TINGGI DAN SUDAH MEMILIKI JUTA'AN PEMAKAI DAN TESTIMONI DARI MASYARAKAT DAN DOKTER SPESIALIS DI INDONESIA DAN DI LUAR NEGRI, TINGKAT KESEMBUHAN SUDAH TIDAK DI RAGUKAN LAGI...DAN AMAN TANPA EPEKSAMPING...SELAIN ITU KAMI JUGA MELAYANI PEMERIKSA'AN GENETIKA YANG SANGAT LUAR BISA DAN YANG SANGAT AKURAT 99% DAN MELAYANI RAWAT DI RUMAH SAKIT INTERMASIONAL TAI JI SUN TIENS DAN RAWAT JALAN YANG DI MILIKI PRUSAHA'AN TIEN. ANDA MINAT SEMBUH SECARA NYATA DAN MENJADI TESTIMONI SELANJUT NYA  HUB SAYA IYUS TIEN BBM D349C031 ATAU EMAIL TIENIYUS@GMAIL.COM
TINGKAT KESEMBUHAN 90% DI JAMIN.
JIKA ALLAH MENGIJINKAN SEMBUH 100% PASTI!

5:20 AM  
Blogger Unknown said...

BUAT TEMAN DAN SAUDARA YANG MASIH BR MASALAH DENGAN PENYAKIT INI ??? DAN BELUM SEMBUH...MASIH MENCARI OBAT YANG COCOK DAN BERKWALITAS TINGGI...SAYA REKOMENDASIKAN COBA PROUDUK KESEHATAN TIEN ( SEPERTI MUNCHORD dll...) YANG BRKWALITAS TINGGI DAN SUDAH MEMILIKI JUTA'AN PEMAKAI DAN TESTIMONI DARI MASYARAKAT DAN DOKTER SPESIALIS DI INDONESIA DAN DI LUAR NEGRI, TINGKAT KESEMBUHAN SUDAH TIDAK DI RAGUKAN LAGI...DAN AMAN TANPA EPEKSAMPING...SELAIN ITU KAMI JUGA MELAYANI PEMERIKSA'AN GENETIKA YANG SANGAT LUAR BISA DAN YANG SANGAT AKURAT 99% DAN MELAYANI RAWAT DI RUMAH SAKIT INTERMASIONAL TAI JI SUN TIENS DAN RAWAT JALAN YANG DI MILIKI PRUSAHA'AN TIEN. ANDA MINAT SEMBUH SECARA NYATA DAN MENJADI TESTIMONI SELANJUT NYA  HUB SAYA IYUS TIEN BBM D349C031 ATAU EMAIL TIENIYUS@GMAIL.COM
TINGKAT KESEMBUHAN 90% DI JAMIN.
JIKA ALLAH MENGIJINKAN SEMBUH 100% PASTI!

5:21 AM  
Blogger Unknown said...

BUAT TEMAN DAN SAUDARA YANG MASIH BR MASALAH DENGAN PENYAKIT INI ??? DAN BELUM SEMBUH...MASIH MENCARI OBAT YANG COCOK DAN BERKWALITAS TINGGI...SAYA REKOMENDASIKAN COBA PROUDUK KESEHATAN TIEN ( SEPERTI MUNCHORD dll...) YANG BRKWALITAS TINGGI DAN SUDAH MEMILIKI JUTA'AN PEMAKAI DAN TESTIMONI DARI MASYARAKAT DAN DOKTER SPESIALIS DI INDONESIA DAN DI LUAR NEGRI, TINGKAT KESEMBUHAN SUDAH TIDAK DI RAGUKAN LAGI...DAN AMAN TANPA EPEKSAMPING...SELAIN ITU KAMI JUGA MELAYANI PEMERIKSA'AN GENETIKA YANG SANGAT LUAR BISA DAN YANG SANGAT AKURAT 99% DAN MELAYANI RAWAT DI RUMAH SAKIT INTERMASIONAL TAI JI SUN TIENS DAN RAWAT JALAN YANG DI MILIKI PRUSAHA'AN TIEN. ANDA MINAT SEMBUH SECARA NYATA DAN MENJADI TESTIMONI SELANJUT NYA  HUB SAYA IYUS TIEN BBM D349C031 ATAU EMAIL TIENIYUS@GMAIL.COM
TINGKAT KESEMBUHAN INSYAH ALLAH 90% .
JIKA ALLAH MENGIJINKAN 100% PASTI SEMBUH.
YANG PENTING MAU MENCOBA NYA SPRTI KAMI.

5:23 AM  
Blogger Unknown said...

Positif thinking aja.. pasti berjalan lancar.. tidak usah mengeluh.. kita harus bisa pahami karakter seseorang.. dengan begitu setiap ada masalah/sakit tdk perlu mengeluh.. serahkan pada Allah SWT.. Dia kok yg mengatur dunia ini.. Ingatlah tanpa doa juga tidak akan sembuh.. keluarga saya juga dokter tapi gak 100% percaya dengan dokter dong.. kita bisa banyak referensi di google.. tiap dokter emang beda2 sih cara kerjanya.. saya baru kelar operasi kelenjar getah bening di bagian leher.. yg operasi dr. Hidayat yang meriksa dr. Vallery ivanov.. walaupun yg meriksa dan yg operasi beda.. alhamdulillah nih operasiannya hanya dalam 2 minggu kering dan kemarin baru dicabut benangnya.. saya pun pasien bpjs.. cuman banyak sabar aja.. klo masalah pelayanan relatif sih.. apalagi bagian kasir.. galak banget orangnya.. mngkin blom gajian.. jalanin aja dengan senyuman.. yg penting bisa sembuh lagi.. bisa kerja lagi.. bisa cari duit lagi.. Walaupun sebelumnya saya sudah pergi ke 4 dokter.. dokter terakhirnya ganteng putih ramah murah senyum dan baik hati namanya dr. Vallery ivanov, SP. Bed (spesialis bedah)

10:26 AM  
Anonymous Anonymous said...

Emang ini rs ga bagus . Pelayanan kurang dokter kurang . Suster jutek . Terapis ga profesional .

10:50 AM  
Blogger syane said...

Gantung dirimu biar mati sana kamu.. biar kurang org yg sadis mulutnya..

11:09 PM  
Anonymous Anonymous said...

Di jonggol

10:45 AM  
Anonymous Anonymous said...

Emang RS bangsat ini, sy sudah ribut dengan banyak pekerjanya disini dari mulai OB, resepsionis, bpjs dan susternya.. Karena smua ngomongnya kasar, arogan dan sombong... Heran kemana para managernya.. Karyawan kelakuan kaya setan smua... Gak ngerti apa yg mereka mau sombongkan, masih kerja sama orang aja kok belagunya bukan main !! Dasar kampang.

5:58 PM  
Anonymous Anonymous said...

Paling juga dokter hasil dari surat sakti orang tuanya yang banyak uang atau pejabat, aslinya kemampuan otaknya kurang, atau bisa juga orang tuanya kurang mampu tapi punya cita cita tinggi akhirnya menghalalkan segala cara, hasilnya ya bertitel dokter, tapi kejiwaannya masalah, karena pahitnya masa lalu akhirnya dendam ujung agak jutek dan bengis ke pasiennya..

7:58 AM  
Blogger Agung Nurahmad said...

Dokter saptari emang bagus kok, saya sekeluarga udah langganan disana, TBC saya pun bisa sembuh Ama beliau

9:25 PM  

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home